Si UV yang Bikin Item Kulit
Berpanas-panas
ria di tengah terik matahari? Iiih, bikin item kulit dong. Tapi kalau mau pakai
baju tertutup atau payung di pantai, kok nggak oke juga ya. Ngak bebas benget
deh. Trus gimana caranya dong?
Yup,
buat kita yang emang nyadar diri untuk menjaga dan melindungi kulit dari
sengatan matahari emang ada benarnya kok. Oke, sekarang kita bagi pengetahuan
dulu tentang macam-macam sinar matahari dan sinar yang kayak gimana sih yang
bisa ngebahayain kulit.
Menurut
dr Hendry Hartono dari Prestige Aesthetic Clinic, sinar matahari itu terdiri
dari komponen sinar kosmik, gamma, X, UV, tampak, infra merah, dan frequency.
Nah, pernah ngeliat kan kalau di beberapa kosmetik ada yang namanya anti UV
kan? Sinar ini emang punya potensi menyebabkan degenerasi sel-sel tubuh
terutama sel kulit berupa sunburn dan photo ageing.
Akhirnya, sinar UV ini dapat menyebabkan munculnya
tanda-tanda penuaan kulit. Kulit Youngsters jadi keriput atau bisa
hiperpigmentasi alias item deh. Sinar UV ini sendiri ada yang namanya UV A, B,
dan C. UV B inilah yang paling berbahaya. Malah, sampai bisa bikin kanker kulit
lho. “Apalagi karena sekarang ini banyak lapisan ozon yang rusak,” imbuh dr
Hendry.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kok bisa sih si UV ini bikin
item kulit? Ini karena UV akan merangsang sel melanosit yang fungsinya untuk
memproduksi melanin lebih banyak dan menyebarkannya ke seluruh sel kulit.
Proses ini terjadi biar sinar UV nggak merusak bagian tubuh kita secara
langsung. Tapi akibat distribusi melanin inilah kulit jadi lebih gelap.
Si UV ini juga bikin kulit kita jadi kelihatan tua lho
karena ia merusak tatanan kolagen dan elastin di bagian dermis. Jadi deh yang
namanya keriput dan kekeringan kulit. Kulit juga jadi lebih tebal karena kulit
kita meningkatkan kekuatan terhadap sinar UV.
Itu tadi sedikit penjelasan tentang sinar matahari yang
ngebahayain kulit. Youngsters juga kudu tahu kalau pada pukul 11.00 sampai
pukul 15.00 WIB merupakan waktu yang paling bahaya buat tubuh kalau kena sinar
matahari. Apalagi kalau sinar matahari itu adanya pas musim panas dan di daerah
yang dekat dengan garis katulistiwa. Kayak kita gini yang ada di Indonesia nih.
Faktor ketinggian tempat juga ngaruh lho terhadap banyak
sedikitnya efek matahari ke kita. Tempat yang tinggi dari permukaan laut akan
menerima sinar UV lebih banyak dibandingkan tempat yang lebih rendah.
Eits, jangan girang dulu karena ngerasa kalau kita ada di
daerah pantai. “Daerah pantai juga bisa sama efeknya karena ada pantulan sinar
matahari dari air laut dan pasir,” kata dr Hendry. Tuh, harus hati-hati juga
kan?!
Jadi kalau kita nggak pengen item apalagi sampai
kanker kulit, buruan deh lindungi kulit dengan krim sunblock. Apalagi sekarang
ini banyak banget kosmetik yang plus nawarin perlindungan kulit untuk kulit
tubuh, wajah, rambut, sampai bibir. Tinggal pilih aja deh.
Nggak Boleh Lebih dari 30
SPF,
sering banget ya akhir-akhir ini kita mendengar istilah itu di beberapa produk
kosmetik. Mulai dari pelembap, alas bedak, bedak, hand body, pelembap bibir
atau lipstik, kayaknya dimana-mana sekarang ada embel-embel SPF atau memutihkan
kulit.
SPF
atau yang kalau dipanjangin artinya Sun Protector Factor ini sebetulnya nilai
yang nunjukin kekuatan sunblock untuk menahan sinar UV dari matahari. Trus ada
juga tuh biasanya istilah SPF 10 atau 30, maksudnya apaan ya?
Menurut
dr Hendry, jumlah SPF ini menentukan berapa lama kulit kita terlindungi dari
UV. Cara mengetahui daya tahan sunblock adalah dengan mengalikan satuan
sunblock itu dengan angka 10. Misalnya kalau Youngsters lihat tulisan SPF 20 di
kosmetik yang akan kita beli, itu artinya sunblock tersebut dapat menahan
selama 200 menit.
“Asalkan
kita tidak berkeringat atau kena air. Kalau sunblock yang kita pakai tidak
waterproof, berarti sunblok yang kita pakai berarti bisa luntur kena air,” katanya pak dr Hendry.
Semakin
tinggi SP emang semakin kuat juga kemampuannya melindungi kulit dari UV. Tapi
juga berarti semakin berminyak lho. Makanya, buat kamu yang punya kulit
berminyak apalagi sampai berjerawat, perlu sunblock dengan SPF kurang dari 20.
Tapi kalau kulit kamu kering, bisa pakai sunblock yang lebih dari 20.
Tapi
kenapa ya ada aturan nggak boleh ada produk sunblock yang lebih dari 30? Karena
nantinya kita jadi ngerasa, ah sunblock kita udah bisa kuat lama kok. Nggak papa
kan kalau nggak sering-sering diolesin. Nah itu yang salah.
Misalnya
nih, ada sunblock SPF 30. Emang sih, dia bisa kuat bertahan sampai 300 menit.
“Tapi selama itu tubuh kita juga berkeringat yang dapat melunturkan sunblock
sehingga perlu diaplikasi ulang. Kalau ada SPF 60, dikawatirkan konsumen merasa
aman selama 600 menit. Padahal perlindungannya tidak sampai begitu lama karena
ada faktor lain yang mengurangi efektifitas sunblock,” jelas dr Hendry.
Jadi,
kalau ada sunblock SPF lebih dari 30 biasanya ditulis SPF 30+. Artinya, setelah
300 menit tetap harus diaplikasi sunblock ulang meski kekuatannya lebih dari
SPF 30.
Perhatikan Ingredients
Emang,
sering banget ya akhir-akhir ini dengar istilah SPF. Semua-semua ada
embel-embelnya SPF. Meski produk-produk kecantikan yang ada embel-embel SPF
cukup membantu kita karena kita nggak perlu lagi dobel pakai sunblok, tapi kita kudu juga merhatiin ingredientsnya.
“Kalau
ada tertulis kandungan methylparaben atau butylparaben, berarti produk itu
mengandung chemical sunblock. Terus kalau ada unsur titanium dioxide atau
titanium oxide berarti produk ini mengandung physical sunblock,” jelas dr
Hendry.
Meski
pakai produk sunblock terpisah, kita tetep kok bisa pake make up. Caranya,
pakai dulu pelembab baru krim sunblock terus alas bedak atau bedak. Ada baiknya
saran dr Hendry, pakai bedak tabur kalau sedang memakai sunblock.
Tapi
gimana dong kalau kulit kita udah kadung kena sunburn? Kulit jadi hitam,
apalagi sampai kerasa radang dan perihnya minta ampun. Sinar infra merah di
dalam sinar matahari memang memiliki sifat panas sehingga berpotensi bikin luka
bakar alias sunburn. Sebetulnya, sunburn ini proses inflamasi kulit dalam
rangka regenerasi kulit yang rusak akibat paparan sinar matahari.
Untuk
ngatasinnya sebetulnya nggak susah-susah banget kok. Kasi aja krim
antiinflamasi, placenta, dan antibiotika secukupnya. Pengobatan ini emang
kelihatan hasilnya satu sampai dua minggu setelah pengobatan.
Oke,
kini kalianudah tahu kan tentang sinar matahari dan sunblock? So, nggak perlu
takut apalagi musuhan deh ama yang namanya sinar matahari atau si UV. Matahari?
Siapa takut…
telah di edit seperlunya oleh KhwangCherryMin
No comments:
Post a Comment